Youtube adalah salah satu layanan “video sharing” paling populer di internet, layanan milik google yang baru-baru ini telah meluncurkan channel khusus bernama “Youtube Edu” khusus diperuntukkan menayangkan video-video dengan konten edukasi, mengeliminir dan memfilter video dan advertising yang kontra produktif terhadap edukasi. Suatu inovasi yang mendahului provider pesaingnya.
Guru-guru bisa memanfaatkan ini sebagai sarana edukasi audio visual, memanfaatkan untuk sarana pembelajaran interaktif dan menarik bagi peserta didik. Bagaimana dengan kendala koneksi internet? Youtube sudah menyiapkan tindakannya, tidak lama lagi youtube bisa akses tanpa buffering, tayang video yang mulus tanpa jeda akan bisa dengan segera kita nikmati.
Sayangnya, masih belum banyak user (netizen) yang menyadari bahwa kita semua bisa Menjadi “Mitra Youtube” dengan membuat channel sendiri dan mengisi kontennya. Bersyukur saya sudah menjadi mitra youtube sejak 2009 lalu. Secara pribadi saya percaya bahwa memperbanyak konten positif akan mengeliminir pesaingnya, sehingga kita dengan sendirinya sudah ambil bagian dalam gerakan berinternet secara sehat.
Ingatkah kita akan fenomena Video Keong Racun? atau Briptu Norman Kamaru? atau video Psy dengan gangnam style-nya? atau Justin Bieber? mereka boleh jadi kita anggap terkenal diawali dari video yang mereka unggah ke youtube. Apa yang bisa kita ambil hikmahnya dari sini ? tentu saja pendapat kita sangat beragam.
Membuat channel sendiri artinya kita mengorganisasiksan video yang diupload atas nama akun pribadi, sehingga dapat dengan mudah ditelurusi oleh pengunjung. Selain itu kita juga dapat dengan mudah mengelola video yang sudah diunggah tersebut.
Bila konten video yang diunggah cukup menarik pengunjung, pun kita punya kesempatan mendapatkan penghasilan sebagai imbalan atas konten yang kita tampilkan tersebut, saya menyebutnya sebagai bonus atas semangat berbagi informasi.
Yang perlu kita pertimbangkan sebelum meng-unggah (upload) video ke channel youtube adalah masalah originalitas dan kreatifitas kontennya, karena youtube akan dengan senang hati memeriksa semua video kita lalu mengirimkan pesan penilaian originalitasnya.
Bagaimana dengan sahabat ?
ZERO by ZERO 
Reblogged this on Labschool Jakarta.